Monday, February 13, 2012

Lidah Buaya

Malam ini cuaca masih ga berubah, masih panasss dan membuat gerah banget. Jadi ingat sama es lidah buaya minuman dingin yang menyegarkan. Minuman tersebut selain memiliki rasa yang enak juga penuh dengan manfaat. Berikut cerita dan manfaat Lidah Buaya yang saya ambil dari berbagai sumber:

Lidah Buaya (Aloe vera; Latin: Aloe barbadensis Milleer) adalah sejenis tumbuhan yang sudah dikenal sejak ribuan tahun silam dan digunakan sebagai penyubur rambut, penyembuh luka, dan untuk perawatan kulit. Tumbuhan ini dapat ditemukan dengan mudah di kawasan kering di Afrika. Seiring dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, pemanfaatan tanaman lidah buaya berkembang sebagai bahan baku industri farmasi dan kosmetika, serta sebagai bahan makanan dan minuman kesehatan.

Secara umum, lidah buaya merupakan satu dari 10 jenis tanaman terlaris di dunia yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai tanaman obat dan bahan baku industri. Berdasarkan hasil penelitian, tanaman ini kaya akan kandungan zat-zat seperti enzim, asam amino, mineral, vitamin, polisakarida dan komponen lain yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Selain itu, lidah buaya berkhasiat sebagai anti inflamasi, anti jamur, anti bakteri dan membantu proses regenerasi sel. Disamping menurunkan kadar gula dalam darah bagi penderita diabetes, mengontrol tekanan darah, menstimulasi kekebalan tubuh terhadap serangan penyakit kanker, serta dapat digunakan sebagai nutrisi pendukung penyakit kanker, penderita HIV/AIDS.

Salah satu zat yang terkandung dalam lidah buaya adalah aloe emodin, sebuah senyawa organik dari golongan antrokuinon yang mengaktivasi jenjang sinyal insulin seperti pencerap insulin- beta dan -substrat1, fosfatidil inositol-3 kinase dan meningkatkan laju sintesis glikogendengan menghambat glikogen sintase kinase 3beta, sehingga sangat berguna untuk mengurangi rasio gula darah.

Manfaat Minum Jus Lidah Buaya
Penyembuhan dan pengobatan luar biasa dari tumbuhan ini juga bermanfaat untuk kecantikan. Dengan meminum dua sampai empat ons, atau bahkan 1/2 cangkir jus lidah buaya setiap hari akan membuat kulit Anda terlihat bersih dan memperbaiki kualitas kulit. Lidah buaya dapat memperkaya persediaan material pembangun untuk memproduksi dan memperbaiki kesehatan kulit. Secara alami kulit kita memperbaiki diri dalam setiap 21 hingga 28 hari. Nutrisi pembentuk yang dikandung lidah buaya ini dapat digunakan oleh kulit kita untuk melawan efek penuaan.

Lidah Buaya Bermanfaat Untuk Perawatan Jerawat Dan Kulit Berminyak
Sepanjang hari kulit kita diterpa dengan polusi, kotoran dan elemen lain dari lingkungan. Jika Anda bermasalah dengan jerawat atau memiliki kulit berminyak sangat penting untuk membersihkan wajah setelah keluar rumah. Dan lidah buaya bisa jadi pilihan bagus untuk perawatan wajah. Berbagai  kandungan mengganggu yang melayang di udara biasanya menempel pada kulit berminyak dan dapat menyebabkan noda yang memperburuk keadaan kulit bermasalah. Ph pada lidah buaya mengembalikan keseimbangan kulit sekaligus membersihkan kulit yang bernoda. Anda bisa membasuh bekas olesan lidah buaya di wajah ini dengan air bersih.

Sunday, February 12, 2012

Mekarnya Bunga Wijaya Kusuma

Malam kemarin baru pulang dari rumah teman, seluruh anggota keluargaku memperhatikan mekarnya sepucuk bunga. Aku tanya ternyata itu bunga Wijaya Kusuma yang katanya jenis bunga yang jarang bisa berbunga dan mekarnya pun cuman pada saat malam hari. Untuk membuktikan hal tersebut akhirnya tadi aku nanya ama mbah google tentang kebenaran hal tersebut.Hasilnya sungguh mengejutkanku, bunga tersebut merupakan jenis kaktus.Bunga Wijaya kusuma yang memiliki nama latin Epiphyllum anguliger, termasuk jenis kaktus.  
Dan benar, bunga Wijayakusuma hanya merekah beberapa saat saja di malam hari dan tidak semua dapat berbunga dengan mudah. Semua itu tergantung dari iklim, kesuburan tanah dan cara pemeliharaan.
Asal muasal bunga Wijaya Kusuma ini dari hutan belantara tropis yang teduh. Hutan ini menjadi tempat yang paling banyak ditemukan si bunga karena jauh dari sengatan matahari.Bunga Wijaya Kusuma biasanya berbunga setahun sekali pada musim hujan dan berkembang mekar di malam hari dengan indahnya.
Nah, ada arti khusus dibalik nama bunga itu, lo! Ada yang tahu? Wijaya adalah kemenangan, Kusuma adalah kembang atau bunga. Jadi arti Wijaya Kusuma adalah kembang atau bunga kemenangan.
Karena artinya bunga kemenangan, seringkali orang mengartikannya sebagai pembawa keberuntungan. Padahal...mitos ini belum tentu benar, lo! Bahkan ada pula yang mengganggap bunga ini bersifat mistis. Itu karena bunga berwarna putih bersih ini mengeluarkan aroma yang harum. Hihihi...gara-gara beraroma harum jadi bersifat mistis!
Mau tahu mitos yang lain? Katanya, nih, bunga ini hanya akan berbunga jika ditanam oleh keluarga yang harmonis. Jangan buru-buru percaya dulu! Kalau berdasarkan logika, keluarga yang harmonis tentu akan punya banyak waktu luang.
Mereka tentu dengan senang hati merawat bunga Wijaya Kusuma. Nah, kalau keluarga yang tidak harmonis, tidak pernah akur. Jarang sekali punya waktu kosong untuk seluruh keluarga.

Tentang Adenium

Bunga Adenium ini pernah menjadi favorite dikalangan penggemarnya, tertarik dengan bunga ini saya mencoba cari info tentang cara memelihara dan memperbanyak bunga ini. Berikut saya ceritakan tentang cara memelihara dan pengembangbiakan bunga ini:

Melakukan pergantian Pot Bunga (Repotting)
Bagaimana cara melakukan repotting adenium? Simak 5 langkah berikut:
1. Siapkan Pot Baru
Pilih pot baru dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan pot lama. Jangan lupa untuk memilih "pot bonsai" agar bonggol adenium terlihat indah di atas media. Bentuk pot ada yang bundar, ada pula yang oval. Perhatikan jarak antara bibir pot dengan pangkal batang, yang ideal sekitar 8 - 10 cm. Dengan jarak selebar itu, di samping gerakan akar lebih leluasa, juga lebih indah dipandang.

2. Ganti Media Tanam
Adenium termasuk tanaman zerofit. Artinya, cocok hidup di daerah kering. Untuk itu, ia membutuhkan media yang berongga (porous). Itu berarti, adenium tidak menyenangi media yang kuat mengikat air. Bisa-bisa akarnya malah membusuk. Jadi, gunakan media porous antara lain coco peaf (serbuk sabut kelapa), arang sekam padi, pasir kasar, pecahan arang kayu, pecahan batu apung, dan pupuk kompos atau pupuk kandang yang sudah matang.

Tersedia sekurang-kurangnya 3 pilihan media sebagai berikut: 
(a) Campuran pecahan batu apung berdiameter 0,25-0,50 cm, lalu arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1,
(b) Campuran pasir kasar, arang sekam, dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1; dan (c) Campuran pasir kasar, coco peaf dan kompos atau pupuk kandang dengan perbandingan 2:1:1.

Jangan lupa, dasar pot diberi arang kayu kira-kira seperempat tinggi pot agar air tidak mampat. Barulah kemudian media tanam dimasukkan ke dalam pot baru hingga memenuhi setengah dari tinggi pot.

3. Keluarkan dari Pot Lama
Keluarkan tanaman adenium dari dalam pot lama. Caranya, siramlah tanaman, lalu dinding pot diketuk-ketuk melingkar. Setelah itu, jungkirkan posisinya sembari menahan tanaman. Yang penting, jaga jangan sampai tanaman rusak, misalnya akarnya terputus.
Siram akar-akarnya hingga tanah yang menempel jadi larut. Lalu, potong akar-akar yang sudah tua, tapi sisakan sekitar 2 - 3 cm. Gunakan gunting tajam agar tidak mengotak jaringan akar.

4. Rendam Pestisida
Akar yang sebagian dipotong, tentu akan meninmbulkan luka. Nah, dari luka itulah ada kemungkinan akan memicu tumbuhnya jamur. Jadi, bagian akar dan bonggol tanaman tersebut direndam dalam pestisida guna menolak datangnya jamur. Misalnya dengan pestisida Agrimex, Mansote, atau Dagonil. Perendaman cukup 15 menit.

5. Tanam Pot Baru
Sesudah direndam pestisida, batang adenium diangkat, lantas dimasukkan ke dalam pot baru yang telah disiapkan. Tutup dengan media tanam yang masih tersisa hingga setinggi leher pot. Berikutnya, tanaman adenium disiram air bersih.

Usai repotting, tanaman adenium sebaiknya diletakkan di tempat teduh dan terlindung dari hujan. Pasalnya, adenium yang baru saja direpotting biasanya cukup rentan terhadap perubahan cuaca. Setelah sekitar 2 minggu, adenium boleh diletakkan di tempat yang terbuka atau panas.

Waspada serangan Laba-laba
Dewasa ini ada 3 hama yang "akrab" dengan tanaman adenium. Apa saja dan bagaimana mengendalikannya?

1. Spider Myte
Orang menyebutnya "laba-laba merah" (Spider Myte). Ia sejenis tungau yang amat kecil dan warnanya merah. Sasaran pokoknya daun-daun adenium. Akibatnya, daun menjadi layu, pucat, lalu berubah cokelat. Selanjutnya, daun menjadi keriting dan rontok, dan bila dibiarkan tanaman bisa mati.
Jika serangan masih ringan, cepat-cepat singkirkan tanaman yang diserang. Atau pangkas daun-daun yang sudah dilahap laba-laba merah. Namun, jika serangan sudah berat, semprot dengan pestisida, seperti Omnite atau Kelthane. Dosis dan frekuensi penyemprotan sesuai petunjuk yang ada. Atau disemprot tiga kali seminggu, dengan dosis setiap penyemprotan 1 cc per 1 liter air.

2. Fungus Gnats
Nama kerennya Fungus Gnats, namun juga akrab dipanggil "lalat hitam." Hama lalat ini amat kecil. Saat masih wujud larva, ia merusak akar dan batang adenium. Setelah dewasa berupa lalat, bidikannya lebih tertuju pada kuncup bunga adenium sebelum bunga itu mekar. Tandanya, ada bintik-bintik hitam di seputar kuncup bunga, lalu kuncup itu membusuk. Kalau sudah begini, atasi dengan pestisida Benlate atau Dithane, dengan dosis 1 cc per 1 liter air. Lakukan saban hari sampai lalat hitam itu punah.

3. Mealybug
Hama Mealybug adalah kutu kecil berwarna putih. Jika diamati, mirip tepung putih ketika sudah menyebar. Biasanya, Mealybug menyerang daun dengan cara mengisap cairan daun tersebut. Lama kelamaan, daun pun rusak dan pertumbuhan tunas terhenti. Akhirnya, daun-daun rontok, tanaman mati.

Ada baiknya serangan kutu putih ini dipantau sejak dini. Bila serangan masih ringan, segera potong daun-daun yang terserang, lalu bakar. Namun, jika serangan sudah menghebat, semprot dengan pestisida, seperti Malathion, Dimacide, atau Pegasus dengan dosis dan frekuensi penyemprotan sesuai petunjuk pada label.

Mengembangkan Adenium
Perbanyakan Adenium umumnya dilakukan dengan dua cara , yaitu dengan menyilangkan (generatif) dan vegetatif. Perbanyakan secara generatif dilakukan melaluii biji. Sementara perbanyakan vegetatif dilakukan dengan teknik stek , cangkok , okulasi , sambung (grafting) , sisip , atau pemecahan akar. Yang perlu diperhatikan didalam melakukan perbanyakan Adenium secara generatif (persilangan) akan dihasilkan anakan yang berbeda dengan induknya. Sementara anakan hasil perbanyakan vegetatif mewarisi sifat-sifat unggul induknya. Dibawah ini akan ditunjukkan macam-macam cara untuk memperbanyak Adenium koleksi anda.

a. Memperbanyak dengan Biji
Warna bunga yang cerah saat mekar mengundang serangga seperti lebah untuk mengisap madu. Saat hinggap di bunga secara tidak sengaja , kaki lebah menyentuh benang sari , lalu menempel pada putik bunga lain. Dengan menempelnya serbuk sari ke kepala putik maka terjadilah penyerbukan. Jika penyerbukan berhasil maka bakal buah akan membesar san berkembang menjadi buah. Buah adenium berbentuk panjang dan terdiri dari dua buah. Setelah dua bulan kemudian , buah adenium akan matang. Menjelang buah matang ditandai warna buah hijau kecokelatan. Pada saat itu , buah sebaiknya diikat dengan tali. Pengikatan bertujuan agar biji-biji yang berumbai tidak beterbangan saat buah matang dan pecah.
Saat buah matang , biji diambil dan bulu-bulu yang menempel di biji dibuang. Selanjutnya , biji dijemur hingga kering atau sekitar 2 jam. Setelah itu biji siap disemai. Media sekam bakar dan pasir dengan perbandingan 1 : 1 adalah media semai paling baik digunakan untuk menyemai biji adenium. Adapun tahap penyemaian adalah sebagai berikut:
1. Siapkan tray atau pot berdiameter 5 cm sebagai wadah penyemaian. Selanjutnya , masukkan media semai ke dalam wadah tersebut setinggi 3/4 wadah.
2. Buat lubang tanam dengan jari telunjuk atau kayu di tengah pot.
3. Masukkan biji yang telah kering dengan posisi miring atau horisontal. Dalam satu pot ditanam satu biji. Tutupi biji dengan media.
4. Siram media semai secukupnya dengan air yang sudah dicampur obat anticendawan.
5. Letakkan pot di tempat teduh atau dinaungi.
Biji akan mulai bertunas pada umur 12-14 hari. Setelah tanaman tumbuh setinggi 4-5 cm (umur 2-3 bulan) , bibit dapat dipindahkan ke pot yang lebih besar. Jangan memindahkan bibit yang masih kecil karena dikhawatirkan belum kuat beradaptasi dengan media baru.

b. Memperbanyak dengan Stek
Sa mo mei guei , julikan adenium di Taiwan , termasuk tanaman yang mudah diperbanyak dengan setek. Bahan setek dipilih dari induk yang sehat dan cukup tua. Cirinya batang berukuran besar , sehat , dan berdiameter minimal 2 cm. Batang yang terlalu kecil dan muda mempunyai tingkat resiko kegagalan yang cukup besar. Setek jangan diambil dari batang utama karena sulit bertunas. Tahapan perbanyakan dengan setek dijelaskan sebagai berikut:
1. Potong batang sepanjang 10-15 cm. Sisakan 2-3 helai daun untuk mengurangi penguapan. Gunakan pisau yang tajam dan steril agar tanaman tidak terinfeksi.
2. Setelah dipotong , kering anginkan batang ditempat yang teduh selama 1-2 jam agar luka bekas pemotongan kering. Bahan setek tersebut tidak boleh terkena air dan sinar matahari langsung.
3. Celupkan bagian yang terpotong dengan zat perangsang akar , lalu kering anginkan dengan selama 1-2 jam. Setelah itu , tancapkan batang setek pada media tanam sedalam 4-5 cm.
4. Siram air secukupnya secara merata. Selanjutnya , letakkan tanaman di tempat teduh dengan intensitas cahaya matahari rendah , sekitar 60-70%.
Setelah 6-7 hari , tanaman dapat dipindahkan ke lokasi yang lebih panas. Pada saat itu , tanaman mulai segar. Jika 12-14 hari kemudian tanaman belum mengeluarkan tunas dan batang terlihat kurus mk perbanyakan dengan setek dianggap gagal. Pekebun di Indonesia jarang menggunakan cara setek untuk memperbanyak tanaman karena relatif sulit dan membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan bonggol.

c. Memperbanyak dengan menyambung
Perbanyakan dengan sambung atau grafting paling banyak dilakukan oleh pekebun adenium. Cara grafting dilakukan dengan menggabungkan batang bawah dan batang atas dari jenis tanaman yang berbeda. Keunggulan cara ini adalah dihasilkan tanaman yang lebih unggul dibandingkan dengan induknya karena diambil dari jenis yang berbeda. Selain itu , cara ini lebih cepat dan tingkat kegagalannya rendah.